Kamis, 13 Mei 2010

Berkumpul di Hari Jum’at[1]

Oleh : A. Muher,[2]
Abu Salma mengatakan, bahwa orang yang pertama kali mengucapkan kata amma ba’du adalah Ka’ab bin Luai, dan ia adalah orang pertama yang menyebut hari al-Jum’ah dengan nama jum’ah. Hari Jum’at (yaum jum’ah) terkadang disebut juga dengan yaum al-Arubah (harinya orang Arab).[3]
Ketika islam datang, para sahabat Anshar di Yasrib…..yang kemudian berubah nama menjadi Madinah….. sudah menjalankan tradisi ini. Dikatakan, bahwa orang pertama kali yang mengumpulkan kaum muslimin untuk berjum’atan di Madinah adalah As’ad bin Zararah, sementara menurut pendapat lainnya adalah Mus’ab bin Umair.
Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah , Beliau mengetahui tradisi jum’atan di sebidang tanah yang dijadikan masjid di Bani Salim bin Auf, lalu Rasulullah ikut berjum’atan bersama mereka dan untuk pertama kalinya Beliau berkutbah di Madinah.[4] Kemudian turunlah ayat “Hai orang-orang yang beriman apabila dipanggil untuk shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah untuk berdzikir kepada Allah dan tinggalkanlah jual beli jika kamu semua mengerti”.[5] Itulah beberapa kredo-kredo keagamaan (diniyah) atau keubudiyahan (ta’abbudiyah) yang telah dipinjam oleh Islam dari suku-suku Arab.

1)Sebuah kutaib by: Dr. Khalid A Karim, Al-Judzur al-Tarikhiyyah al-Syari’ah al-Islamiyyah.
2)Mahasiswa pasca sarjana hukum islam uin sunan gunung djati bdg.
3)Al-Jauzi (w.597H), Tarikh Umar bin Khattab, Usamah Abd Karim, Kairo. Hal.32.
4)Al-Qurthubi, al-Jami’ li ahkam al-Qur’an, dlm tafsiran surat al-jumu’ah.
5)Surat AL-Jumu’ah :9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar