Kamis, 13 Mei 2010

Mensucikan Bulan Ramadhan

A.Muher[1]

“bulan ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia”[2], merupakan ayat al-qur’an yang terkenal, yang mengangkat dan mengagungkan hal-ihwal bulan ramadhan. Dalam bulan ini ada lailatul qadr, yaitu ”malam lailatul qadr lebih baik dari seribu bulan”.[3] Mensucikan bulan tersebut sebagai bulan agung merupakan salah satu tradisi yang diwarisi islam dari tradisi masyarakat arab yang menjadi sumber dan pilar dasarnya. Para (mutahannifun)[4] juga melakukan hal ini, diantara mereka abdul muthalib. Para sejarawan menjelaskan kepada kita, bahwa apabila tiba bulan ramadhan ia (abdul muthalib) menyingsingkan baju untuk pergi ke gua hira melakukan khalwat (bertahannus), dan ia memerintahkan supaya member makan orang-orang miskin sepanjang bulan itu. Demikian pula yang dilakukan oleh zaid bin umar bin nufail, paman umar bin khattab dan salah seorang tokoh mutahannifun.[5]

1)Mahasiswa pascasarjan hukum islam uin sunan gunung djati bandung
2)Al-baqarah: 185
3)Surat al-qadr: 3
4)Yaitu orang arab yang beragama hanif pengikut nabi Ibrahim as
5)Sayed ahmad al-qimni, daur al-hizb al-hasyimi wa al-aqidah al-hanifiah li qiyam daulah al-arab al-islamiah, hal.66.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar